Masyarakat Tangerang Raya, Tidak Bisa Menerima Siaran Lagi Dari Jalur Analog Yang Lama - Pustaka Pelangi Pasanggrahan

Space Iklan

test banner

Breaking News

Post Top Ad

test banner

Post Top Ad

test banner

27 September 2022

Masyarakat Tangerang Raya, Tidak Bisa Menerima Siaran Lagi Dari Jalur Analog Yang Lama

Tv Analog


Pustaka News - Wilayah Tangerang Raya jadi daerah yang masuk jadwal migrasi TV analog ke digital pada 5 Oktober 2022.


Masyarakat tidak lagi bisa menerima tayangan kecuali siaran TV melalui transmisi digital menggunakan set top box (STB) atau smart TV.


"Tangerang Raya itu tanggal 5 Oktober di-switch off analog. Konsekuensinya, masyarakat tidak bisa menerima siaran lagi dari jalur analog yang lama, berpindah ke digital," kata Ketua Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Banten, Haris Witharja, Senin (26/9/2022).


Jadi masyarakat yang dinilai mampu memang harus memiliki perangkat TV yang harus kompatibel dengan siaran digital.


Harga STB di pasaran bervariasi, mulai Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu. Sekarang juga ada TV kategori smart TV, yang sudah bisa menerima sinyal digital.


"Waktu tidak terlalu banyak sampai 5 Oktober. Jadi masyarakat diimbau supaya tidak kehilangan layanan televisi, ini untuk masyarakat yang mampu," ujarnya.


Untuk warga tidak mampu, pemerintah dan lembaga penyiaran swasta memiliki kewajiban membagikan STB ke warga tidak mampu. Per hari ini, pembagian sudah berjalan di Tangerang Raya.


"KPID juga memantau, memastikan karena masyarakat posisi pada tanggal 5 Oktober harus siap saat analog dimatikan," ujarnya.


Pada 5 Oktober itu, pembagian dari pemerintah dan lembaga penyiaran harus sudah 100 persen dibagikan di Tangerang Raya.


Untuk wilayah Banten I yaitu Serang, Kota Serang, Cilegon; Banten II yaitu Pandeglang; dan Banten III Lebak; KPID sudah meminta kepada Kominfo untuk melakukan mematikan siaran analog atau analog switch off (ASO).


Sebab, daerah-daerah itu juga sudah pasti terdampak karena bisa dipastikan tidak menerima sinyal digital.


"Karena sinyal diterima di Banten sama bersumber dari Jabodetabek. Kalau Jabodetabek di-off, Banten tidak dapat sinyal analog," ujarnya.


KPID sudah memohon agar wilayah Banten lain itu dimatikan tapi dibarengi dengan pembagian set top box ke warga kurang mampu.


"Kasihan masyarakat juga tidak boleh kehilangan akses ke TV. TV jangan sampai kehilangan penonton, karena posisinya Banten berbeda dengan kota lain seperti Bandung dan lain sebagainya, Banten I, II, dan III terdampak," ucapnya. (Source: Detik)

No comments:

Post a Comment

Post Top Ad